1.) perubahan proses bisnis/sosial akibat teknologi
yang melunturkan nilai etika tradisional
1. Smartphone
a.
Teknologi yang
digunakan
Smartphone
sebagai alat komunikasi dan media informasi
b.
Model kerja
Smartphone sebagai alat komunikasi dan media informasi
yang canggih mampu membuat semuanya menjadi lebih efisien, dan mudah, yang
menyajikan gambar dan fakta secara nyata.
c.
Nilai etika tradisonal
yang hilang
Diantaranya
yaitu :
-
Berkurangnya
kegiatan silaturahmi
Kegiatan silaturahmi yang dulunya dilakukan
secara langsung (tatap muka), misalnya berkunjung ke sanak keluarga, saudara,
teman atau kerabat dekat, kini semakin berkurang karena adanya smartphone. Kegiatan
ini bisa digantikan oleh smartphone dengan cara menghubungi melalui telpone,
video call, dan masih banyak lagi, yang tidak perlu memakan banyak waktu dan
biaya.
-
Anti social
Dengan adanya smartphone banyak mengubah
perilaku seseorang, seperti sebagian orang berubah menjadi tdak peduli terhadap
lingkungan sekitar, dan hanya memperdulikan diri sendiri
-
Merusak moral
Smartphone yang canggih mempermudah kita
untuk membuka situs apapun, namun banyak anak-anak dibawah umur yang menyalah
gunakan smartphone, seperti menonton tanyangan yang seharus tidak boleh
ditonton, sehingga mempengaruhi pola pikir anak. Contohnya menjadi tidak sopan
santun terhadap yang lebih tua, cara berbica, dan cara berpenampilan.
2. EO (Event Organizer)
a.
Teknologi yang
digunakan
Smartphone
yang canggih sebagai media iklan
b.
Model kerja
EO (Event Organizer) adalah lembaga yang menyediakan
jasa penyelenggaraan acara, dan bertanggung jawab atas keseluruhan acara
tersebut, sehingga konsemen (yang memiliki acara) hanya terima jadi dan
membayar biayanya.
c.
Nilai etika tradisional
yang hilang
-
Menghilangnya
tradisi gotong royong
Dengan adanya EO (Event Organizer),
seseorang yang memiliki acara biasanya memanggil sanak keluarga dan
tentangganya untuk membantu dan bergotong royong untuk mengerjakan semuanya, kini
lebih memilih EO (Event Organizer) karena dirasa lebih mudah dan praktis. Sehingga
nilai gotong royong dan keakraban antara keluarga dan tetangga berkurang.
3. Game Online
a.
Teknologi yang
digunakan
Smartphone
yang banyak digunakan baik dikalagan anak-anak maupun dewasa
b.
Model kerja
Permainan
game yang bervariasi pilihannya, mudah dimainkan baik berbentuk visual mau pun
3D dan menarik dengan menggunakan kuota.
c.
Nilai etika tradisional
yang hilang
-
Menghilangnya permainan
tradisional
Semaikin sedikitnya permainan tradisional karena
jarang dimainkan lagi oleh anak-anak, membuat anak tidak mengetahui dan bahkan
melupakan warisan budaya permainan dari
berbagai daerah.
-
Membuat malas dan
tidak kreatif
Dengan adanya game online mebuat anak kurang kreativ
dan malas belajar karena ketergantungan dan kecanduan game tersebut.
-
Tidak mudah
bergaul
Semakin sering anak bermain game online membuat anak
menutup diri dari lingkungan sekitar, tidak mau berteman karena asik dengan
kesendirian, dan menjadi individualisme.
4. Media social
a.
Teknologi yang
digunakan
Smartpone
sebagai media penghubung masuk kemedia sosial
b.
Model kerja
Dengan
kecanggihan smartphone dan dihubungkan ke internet kita bisa langsung
menggunakan media social seperti facebook, twiiter, instagram sebagainya. Dimedia
social kita bisa berbagi cerita, kegiatan, mencari teman, dan informasi
lainnya.
c.
Nilai etika tradisional
yang hilang
-
Tidak tepat waktu
Menggunakan media social membuat kita larut dalam
keseruan kegiatan kita sendiri sehingga membuat banyak orang lupa waktu,
seperti bermain media social hingga larut malam yang membuat kita kurang
istirahat dan berdampak pada kegiatan yang akan dilakukan pada setiap harinya.
-
Nilai etika
Dengan adanya media social membuat sebagian orang tidak
takut lagi untuk membagikan hal yang berbau pornografi yang berdapak hilangnya
nilai etika yang seharusnya diutamakan.
2.) kapan pelanggaran etika mendapat sanksi sosial dan
sanksi hukum?
Ada beberapa hal yang menjadi factor seseorang
melanggar etika, yaitu :
1.
Kebiasaan :
kebiasaan individu yang tidak pernah dikoreksi dapat menimbulkan pelanggaran
dan akan semakin besar apabila dilakukan terus menerus dan dapat memperoleh
sanksi.
2.
Tidak ada pedoman
: banyak masyarakat yang belum mengetahui peraturan dengan jelas, sehingga
mereka mengartikan peraturan itu sendiri atas persoalan yang dialami.
3.
Lingkungan :
lingkungan yang tidak baik dapat membuat seseorang melakukan pelanggaran karena
lingkungan memiliki daya dukung moral yang sangat penting.
4.
Perilaku orang
yang ditiru : ketika seseorang melakukan
pelanggaran etika , yang dianggapnya sebagai panutan tauladan, maka perilaku
tersebut akan diikuti oleh orang yang menganggap nya sebagai panutan.
Pelanggaran etika
mendapatkan sanksi sosial dan sanksi hukum ketika pelanggar tersebut melakukan
pelanggaran yang tidak bisa ditoleransi, dan secara langsung akan mendapatkan
sanksi sosial dari masyarakat seperti teguran, dikucilkan, diasingkan, dan
masih banyak lagi.
Apabila pelanggaran
itu berat dan tidak bisa lagi ditangani oleh masyarakat maka pelanggar tersebut
akan mendapat sanksi hukum seperti ditahan, pembayaran denda, dan masih banyak
lagi. Berikut beberapa contoh pelanggaran etika :
1. Seseorang melanggar
rambu lalu lintas
Sanksi sosial : dicemoohi masyarakat
Sanski hukum : ditilang dan pembayaran denda
2.
Perkelahian siswa
yang merusak bangunan atau sarana sekolah
Sanksi sosial : di skorsing atau dikeluarkan dari
sekolah
Sanksi hukum : ditahan atau dikenakan denda sesuai
pelanggaran
3.
Melakukan perbuatan
asusila
Sanksi sosial : dikucilkan masyarakat
Sanksi hukum : ditahan sesuai pelanggaran
4.
Mencuri barang
orang lain
Sanksi sosial : diamuk masa
Sanksi hukum : ditahan dan dikenakan denda sesuai
pelanggaran
5.
Mencemari nama
baik seseorang
Sanksi sosial : di tegur masyarakat
Sanksi hukum : ditahan atau dikenakan denda sesuai
pelanggaran
kelompok 3
- Rizkotun Najiyah
- Pingky Novia A
- Meida Ayuni
- Nada Atiqah
- Ira Oktaviani
11.6c.15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar